KONSUMSI SUPLEMEN, PERLUKAH?

KONSUMSI SUPLEMEN, PERLUKAH?

Salah satu bentuk olahraga yang sangat digemari di era saat ini adalah olahraga kebugaran terutama bagi para kaum pria. Pada tingkatan yang lebih tinggi, penggemar olahraga kebugaran ini disebut sebagai binaragawan. Para penggemar olahraga kebugaran ini memiliki pedoman hidup sehat melalui pembentukan badan yang menghasilkan oto-otot yang membentuk tubuh ideal sesuai keinginan mereka. Salah satu cara yang banyak dipilih dalam memenuhi tuntutan tersebut adalah dengan mengonsumsi suplemen makanan. Seolah-olah suplemen ini adalah hal yang wajib, padahal suplemen ini harus digunakan secara bijak.

Perlukah suplemen itu?

Pada dasarnya konsumsi suplemen dimaksudkan untuk memenuhi kekurangan zat gizi yang tidak dapat terpenuhi dari makanan yang dikonsumsi, selain itu konsumsi suplemen juga dibutuhkan oleh orang-orang dengan kondisi tertentu seperti sedang sakit, mengonsumsi alkohol dan merokok. Seseorang yang sudah mendapatkan asupan gizi yang cukup dari menu hariannya, maka konsumsi suplemen tidak diperlukan lagi. Penggunaan suplemen yang tidak tepat dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan resiko gangguan kesehatan.

Maka dari itu sebenarnya penggunaan suplemen tergantung dari tujuan olahraga yang ingin dicapai. Jika andahanya menginginkan tubuh sehat dan bugar, tidak perlu menggunakan suplemen, cukup dengan menerapkan pola hidup sehat.Sedangkan kalau seorang bodybuilder sedang dalam proses bulkingatau memperbesar massa otot, mereka membutuhkan suplemen dalam jumlah besar. Tetapi ketika seseorang sedang dalam proses maintenance atau sedang mempertahankan berat badan, maka tidaklah diperlukan suplemen dalam jumlah besar. Maintenancehanya memerlukan jumlah suplemen harian yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk mencegah proses katabolik.

Yang perlu diingat adalah bahwa suplemen hanya berkhasiat pada mereka yang betul-betul memerlukan. Sekiranya seseorang itu mendapat sumber zat makanan yang mencukupi, olahraga, mendapat cukup istirahat dan tidur, kehidupan teratur, tidak mengalami tekanan dan bebas dari bahan pencemaran, maka tidak disarankan untuk memakai suplemen.

Apakah ada efek samping dari penggunaan suplemen?

Suplemen adalah produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat.Manfaat suplemen adalah untuk menghindarkan kekurangan gizi akibat pola makan tidak teratur dan tidak sehat serta membantu mengembalikan vitalitas (Olivia et al., 2006).

Meski penggunaan supplemen menguntungkan bagi kesehatan namun jika penggunaannya salah justru akan membahayakan kesehatan anda sendiri.Binaragawan adalah contoh olahragawanyang sering mengonsumsi protein berlebih.Pemakaian suplemen protein pada atlet dipercaya dapat meningkatkan ukuran otot, sehingga kekuatan otot akan bertambah dan dapat mengurangi lemak tubuh. Penggunaan ekstraprotein dapat berupa menambah bahan makanan sumber protein terutama protein hewani melebihi kebutuhan normalyang dianjurkan atau menggunakann jenisasam amino tertentu dalam bentuk tepung.

Menurut Yuliarti (2008), ada beberapa dampak negatif penggunaan suplemen, diantaranya :

1. Kelebihan beberapa jenis vitamin seperti vitamin A, D, E dan K umumnya tidak bisa dibuang dan mengendap di dalam tubuh sehingga menjadi racun bagi tubuh dan dapat mengganggu fungsi organ terutama hati dan ginjal sampai meningkatkan resiko kematian.
2. Suplementasi protein pada sebagian orang dapat menimbulkan alergi. Selain itu, asupan protein yang berlebihan juga dapat menurunkan fungsi ginjal.
3. Suplemen yang mengandung hormon tambahan dikhawatirkan malah memicu terjadinya gigantisme (tubuh menjadi sangat besar) dan gangguan seksual.
4. Suplemen berupa minuman berenergi dapat meningkatkan tekanan darah.
5. Terlalu banyak mengonsumsi vitamin C akan menganggu penyerapan tembaga yang penting untuk mengatur susunan kimia dan kinerja tubuh.
6. Suplemen herbal dan natural pengganti viagra yang diklaim lebih aman juga dapat meningkatkan tekanan darah bahkan mengakibatkan stroke.

Penelitian  Poortmans & Francaux, (1999) yang dilakukanpada atlet yang sehat juga membuktikan bahwa suplemen kreatin secara oral dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Penelitian lain pada atlet binaraga yang mengonsumsi makanan tinggi protein dari makanan serta suplemen selama 5 tahun berefek pada menurunnya fungsi ginjal sehingga harus mengalami terapi hemodialisa dan dipersiapkan transplantasi ginjal (Hartung et al., 2001).

Oleh sebab itu sebelum anda memutuskan mengonsumsi suplemen sebaiknya perbanyak informasi mengenai produk tersebutdan memperhatikan aturan pakainya. Yang perlu anda perhatikan adalah bagaimana makanan tambahan tersebut aman dan baik untuk tubuh bukan sebaliknya. Hal ini tentunya tidak dapat terlepas dari tingkat pengetahuan anda terhadap seluk beluk suplemen dan mekanisme mengonsumsi suplemen.

Writer : Esti Prihastuti, S.Gz

Reference :

Olivia, F., Alam, S., Hadibroto, I. (2006). Seluk Beluk Food Supplement. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yuliarti, Nurheti. (2008). Food Supplement: Panduan Mengkonsumsi Makanan Tambahan untuk Kesehatan Anda. Yogyakarta: Banyu Media.

Hidayah, Taufiq., Sugiarto. (2013). Studi kasus Konsumsi Suplemen pada member Fitness Center di Kota Yogyakarta. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia.

Gershoff, S. W., Whitney, C. (1990). Tufft University Guide Total Nutrition. New York: Harper & Publisher.

Poortmans, JR., Francaux M. Long-Term Oral Creatine Supplementation Does Not Impair Renal Function in healthy Athletes. Medicine and Science in Sports and Exercise Journal.

Hartung, R., Gerth, J., Funfustuck, R. (2001). End-Stage Renal Disease in Bodybuilder: a Multifactor Proses or Simply Doping?. European Renal Association-European Dialysis and Transplant Association.