Menghadapi Persaingan Bisnis Fitness Center
Tidak ada bisnis yang tanpa resiko. Termasuk bisnis fitness center. Khususnya di kota-kota besar, persaingan bisnis fitness center semkain ketat. Peluang meraup untung dari bidang ini memang tergolong besar sehingga semakin banyak orang yang turut berkecimpung di dalamnya. Para pemain bisnis kebugaran ini tidak terbatas dari mereka yang berprofesi sebagai atlet ataupun pehobi olahraga. Masyarakat awam maupun profesi lainnya juga bisa meraih sukses di bidang ini.
Kemajuan sebuah pusat kebugaran bergantung pada jumlah pelanggannya. Meskipun bukan sumber satu-satunya, iuran anggota merupakan sumber utama penghasilan. Sedikitnya anggota aktif bisa berarti sedikitnya penghasilan yang diperoleh setiap bulannya. Saat ini di Indonesia, biaya keanggotaan fitness center berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 600 ribu per bulan. Besaran iuran ini berdasarkan pada fasilitas gym dan program yang dipilih oleh anggotanya.
Karakter Pelanggan
Menggaet anggota sebanyak-banyaknya merupakan tantangan bagi bisnis fitness center. Keanggotaan gym bersifat fleksibel dan tidak mengikat. Artinya, pelanggan bisa datang dan pergi tanpa ada aturan yang mengikat. Karakterisitik pelanggan sangatlah beragam. Penting bagi pelaku usaha fitness center untuk benar-benar mengenal target pasarnya, agar bisa melakukan pemasaran yang efektif. Dengan mengenal karakter pasar, bisa diterapkan sistem menggaet anggota baru, dan mempertahankan anggota lama agar tetap setia.
Beberapa karakter pelanggan fitness center, antara lain:
Orang-orang yang senang olahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Golongan ini termasuk pasar potensial. Mereka datang ke gym secara rutin dan telah menjadikan aktifitas ini sebagai kebutuhan, bahkan gaya hidup. Mereka memiliki anggaran khusus untuk iuran keanggotaan gym. Jika sudah merasa nyaman dengan satu tempat, mereka akan menjadi pelanggan setia jangka panjang.
Orang-orang tipe ini umumnya tidak meminta banyak. Tidak ada tujuan khusus yang ingin dicapai dalam waktu tertentu. Mereka datang hanya untuk membakar kalori dan melatih otot, agar tubuhnya senantiasa sehat. Anggota tipe ini wajib dipertahankan. Buatlah mereka nyaman dengan fasilitas dan pelayanan yang baik. Tanpa dibujuk ataupun diberi promosi, mereka secara inisiatif datang sendiri.
Orang-orang yang ingin membentuk otot atau body builder.
Golongan ini juga termasuk pasar potensial. Fitness center memang tempatnya mereka yang ingin membentuk otot. Mereka akan datang secara rutin untuk latihan sampai tujuannya tercapai.
Sayangnya, tidak semua orang dari golongan ini tetap setia latihan untuk menjaga ototnya yang sudah terbentuk. Ada yang masih datang untuk tetap latihan agar massa ototnya stabil. Tapi ada juga yang memutuskan berhenti latihan karena tubuhnya sudah berhasil terbentuk seperti yang diinginkan. Diperlukan edukasi bahwa massa otot yang sudah dibangun perlu dijaga agar tidak kendur lagi. Cara menjaganya adalah dengan tetap rutin melakukan latihan.
Orang-orang yang datang sesekali tapi tidak rutin.
Pengunjung insidentil seperti ini biasanya mereka yang memiliki kesibukan padat dan jadwalnya tidak menentu. Mereka datang jika ada waktu luang atau kapan saja mereka ingin.
Orang-orang yang mencoba-coba.
Orang tipe ini biasanya adalah pendatang baru dan penasaran ingin mencoba fitnes itu seperti apa. Ada yang membayar per datang, ada juga yang mencoba bayar bulanan karena dianggap lebih ekonomis. Setelah mencoba beberapa kali dan hak pertemuannya habis, mereka tidak kembali.
Tantangan Bisnis
Fitness center termasuk bisnis berbasis jasa, yaitu pelayanan alat dan program kebugaran. Keberhasilan usaha ini ditentukan oleh kepuasan anggota sebagai konsumennya. Kepuasan konsumen ini umumnya tergantung pada kualitas tempat, alat, dan instruktur. Anggota yang puas akan menceritakan dan megajak teman-temannya untuk ikut datang berlatih. Seiring jalannya waktu, anggota gym akan terus bertambah.
Selain kualitas tempat fitnes yang dikelola, persaingan bisnis juga menjadi tantangan tersendiri. Sejauh ini persaingan bisnis fitnes center masih berjalan positif dan masih ada peluang untuk pemain baru yang ingin ikut terjun di bidang ini. Diperlukan berbagai kiat untuk menghadapi persaingan. Misalnya dengan melengkapi fasilitas latihan, seperti jenis alat yang bervariasi dan teknologi beru, tempat nyaman dan luas yang membuat anggota betah dan semangat untuk datang kembali, instruktur bersertifikat yang berpengalaman dan kaya akan ragam variasi latihan, dan sebagainya.
Semakin lengkap fasilitas sebuah gym, sebenarnya tidak menjamin sepenuhnya dapat menggaet anggota sebanyak-banyaknya. Karena selain fasilitas, ada banyak faktor lain yang jadi pertimbangan konsumen. Misalnya pertimbangan ekonomi. Fitness center berfasilitas lebih lengkap biasanya memungut biaya iuran lebih mahal. Ini berkaitan dengan kemampuan finansial target market yang dituju. Begitu pula dengan instruktur, semakin tinggi kelasnya maka semakin mahal pula bayarannya.
Berikut ini beberapa tips yang bisa menjadi pertimbangan dalam mengelola fitnes center.
> Pilihlah lokasi yang strategis, mudah di jangkau dari berbagai penjuru, dan jaraknya dekat dengan target pasar yang dibidik.
> Tempatnya nyaman, bersih, dan cantik dilihat agar membangun suasana positif bagi orang-orang yang datang. Desain luar gym dibuat menarik agar orang-orang yang melihat merasa tertarik untuk mencoba datang.
> Jika berlokasi di tengah masyarakat yang belum sadar akan pentingnya nge-gym, maka diperlukan sosialisasi, promosi, dan edukasi tentang manfaat olahraga. Promosi bisa dilakukan misalnya dengan mengadakan senam masal di pelataran parkir, atau senam indoor gratis pada saat pembukaan. Senam massal efektif untuk membentuk brand awareness, gym Anda jadi lebih dikenal dengan banyaknya orang yang datang, termasuk orang-orang yang lewat dan melihat keramaian saat senam berlangsung.
> Bentuk promosi lainnya adalah membebaskan biaya pendaftaran selama masa promosi, atau mencoba latihan gratis pada pertemuan pertama.
> Menjalin kerja sama dengan perusahaan untuk pelatihan rutin para karyawannya. Lakukan dengan beberapa perusahaan, atau sebanyak yang mampu ditangani oleh instruktur yang ada.
> Melengkapi fasilitas dengan kelas olah raga lainnya, seperti aerobic, BL, yoga, pilates, line dance, zumba, dan sebagainya.
> Membuat kelas khusus pada berdasarkan karekteristik tertentu. Misalnya kelas khusus wanita. Ibu-ibu rumah tangga usia muda bisa menjadi target pasar potensial karena memiliki uang dan waktu cukup leluasa. Kalangan ini lebih nyaman jika berolahraga dengan sesama kaumnya.
> Kru dan instruktur bersikap ramah terhadap siapa saja yang datang, dengan tidak membedakan latar belakang. Sikap ramah ini membuat pengunjung merasa dirangkul dan dihargai, terutama pada pendatang baru. Keramahan dan komunikasi yang baik pada setiap pengunjung bisa menjadi pengikat yang membuat semua anggota berkomitmen untuk latihan rutin dalam jangka waktu relatif panjang.
Segmen pasar gym adalah kalangan ekonomi menengah ke atas. Kalangan ini cenderung bepergian menggunakan kendaraan pribadi. Pastikan gym memiliki lahan parkir leluasa dan aman untuk sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat.
Mengadakan event ataupun berpartisipasi pada event yang berkaitan dengan dunia fitnes, semacam kejuaraan binaraga ataupun yang lainnya.
Jika sudah siap membuka usaha fitnes center ini maka bisa menjalin kerja sama dengan gym terkemuka, yakni Training Station Green Lake City Cipondoh. Gym tersebut sudah memiliki sistem yang profesional dan tentunya bisa dilakukan dengan sistem franchise. Semoga bermanfaat.
Untuk Fitness Pemula Dasar Yang harus Di Pahami Dalam Pertumbuhan otot
Halo Fitness mania, sehat selalu ya.. Fitness Pemula Harus memahami bahwa pertumbuhan otot...
Program Latihan Membentuk Otot kaki dengan 5 variasi Di Gym
Halo Fitness Mania !!! Sehat Semua Ya, Hari ini saya upload Video Program Lathan Otot Kaki...
Program Latihan otot punggung menjelang pra pon 2019
Halo Fitness mania !!! Program Latihan otot punggung menjelang pra pon 2019 Semoga Video Program...
Binaraga Indonesia Program Latihan Bicep di Osbond Gym
Halo Fitness Mania Salam ber Otot hahahha Binaraga Indonesia Program Latihan Bicep di Osbond...