Kesalahan pada Pola Makan Menjelang Kompetisi

Di kalangan body builder, kompetisi adalah segalanya. Mengikuti kompetisi merupakan salah satu cara mengukur kualitas tubuh setelah melakukan rangakaian latihan keras yang melelahkan. Memenangkan kompetisi sama halnya seperti mendapatkan pengakuan berharga atas jerih payah dan kerja keras latihan selama berbulan-bulan, dan bahkan bertahun-tahun.

Menjelang kompetisi, berbagai upaya dilakukan secara maksimal untuk meraih hasil yang juga maksimal. Selain latihan yang lebih intensif, pola makan juga harus lebih diperketat aturannya. Disiplin menjaga pola makan menjelang kompetisi sama pentingnya seperti latihan itu sendiri. Pola makan dan program latihan adalah satu paket yang tidak dipisahkan satu sama lain karena saling menunjang.
Sayangnya, ada beberapa kesalahan pada pola makan yang kerap dilakukan para body bulider, terutama di kalangan pemula. Kesalahan ini tampak sepele namun sebenarnya memberikan efek yang signifikan pada keberhasilan meraih kemenangan dalam kompetisi. Brikut ini adalah kesalah yang paling sering terjadi:
1. Tidak Menghitung Kalori
Kebutuhan kalori harian setiap orang sangatlah berbeda. Memang, ada jumlah rata-rata kebutuhan energi pada orang dewasa sebesar 2.000 kkal. Tetapi karena tubuh Anda sedang dalam kondisi tidak biasa, kebutuhan Anda bisa jauh berbeda dari angka tersebut.
Tidak menghitung jumlah kebutuhan kalori adalah suatu kesalahan yang bisa berakibat fatal. Kekurangan maupun kelebihan kalori harian bisa memengaruhi performa Anda saat tampil berkompetisi. Jika asupan kalori lebih rendah dari yang diperlukan, tubuh akan mengambilnya dari otot Anda. Dan jika tubuh kelebihan kalori, maka akan disimpan menjadi lemak yang tentunya akan mengganggu penampilan tubuh.
Mintalah pendapat instruktur fitnes Anda untuk menghitung kebutuhan kalori harian Anda. Atau, Anda bisa menggunakan kalkulator Total Daily Energy Expenditure yang disingkat TDEE. Kalkulator TDEE akan menghitung jumlah kalori yang dibakar tubuh per hari berdasarkan berat badan, tinggi badan, dan usia.
2. Terlalu Mengandalkan Suplemen
Suplemen sangat digemari dengan berbagai alasan. Karena praktis, terukur, tepat manfaat, dan sebagainya. Menggunakan suplemen menjelang kompetisi memang dianjurkan, tapi sebatas sebagai pelengkap. Suplemen tidak bisa jadi andalan utama dalam hal pemenuhan gizi tubuh. Posisi makanan alami sebagai diet utama dan terbaik tidak dapat tergantikan oleh apapun, termasuk oleh suplemen.
Body builder profesional yang cerdas tidak hanya mementingkan penampilan tubuhnya dari luar. Kesehatan di dalam tubuh tetap menjadi prioritas utama. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, dengan sendirinya akan mendongkrak penampilan luar.

3. Menghindari Garam (Sodium)
Garam tidak sekadar pemberi rasa pada makanan. Di dalam tubuh, garam berperan dalam kontraksi otot dan pembentukan energi. Garam memiliki kemampuan mengikat air sehingga bisa memberi kesan menggembung dan basah pada otot.
Terlalu banyak garam bisa meningkatkan tekanan darah. Inilah yang membuat garam banyak dihindari. Namun, menghilangkan garam sama sekali dari menu makan harian tidaklah bijaksana. Tubuh tetap memerlukan garam namun dalam jumlah terbatas.
Garam dalam tubuh seringkali terbuang melalui air kencing dan keringat yang keluar selama latihan. Untuk menghindari kekurangan garam, pastikan makanan Anda mengandung garam dalam batas wajar.
4. Melupakan serat
Serat sangat diperlukan tubuh untuk menjaga kelancaran metabolisme. Serat berfungsi untuk melancarkan saluran pencernaan, membantu mengoptimalkan penyerapan nutrisi, dan membuang sisa-sisa makanan maupun zat racun. Serat alami bisa diperoleh dari sayuran berwarna hijau dan dari buah-buahan segar.
Demikianlah kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada penerapan pola makan menjelang kompetisi. Pastikan Anda hanya menerapkan pola yang benar agar bisa tampil maksimal saat berkompetisi.