Perhatikan Mekanisme Penilaian Kinerja di Bisnis Gym Anda

Pemberian kompensasi yang berat sebelah bisa saja membuat salah satu karyawan di gym anda menjadi iri atau cemburu. Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat di gym anda, maka dibutuhkan sebuah mekanisme penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang baik dan efektif hanya bisa berlangsung apabila dilaksanakan berdasarkan asas fair dan objektif. Fair atau adil berarti penilaian kinerja yang anda laksanakan hendaknya dilakukan berdasarkan standar deskripsi kerja yang sudah diinformasikan serta disepakati sebelumnya. Adapun objektif merupakan penilaian kinerja yang diukur dan diberikan sesuai dengan tingkat-tingkat pencapaian prestasi karyawan anda.

Terdapat lima syarat yang anda harus penuhi agar penilaian kinerja yang anda laksanakan dapat dikategorikan sebagai penilaian kinerja yang fair. Syarat pertama adalah jelasnya sasaran kinerja yang akan diukur. Contohnya, jika anda melakukan penilaian kinerja kepada personal trainer, hendaknya tujuan penilaian kinerja ini harus diidentifikasikan, misalnya untuk memperpanjang kontrak kerja, atau meningkatkan kompensasi (upah). Syarat kedua adalah disepakati bersama. Artinya, anda seharusnya sudah menginformasikan kepada karyawan bahwa mereka akan dinilai kinerjanya dalam beberapa periode, untuk menentukan keberlanjutan kontrak kerja. Syarat ketiga, penilaian kinerja haruslah selaras dengan deskripsi pekerjaan dan standard operational procedure.

Misalnya, seorang maintenance hendaknya diukur kinerjanya bukan dari berapa banyak pelanggan yang dia peroleh, namun seberapa cepat dia mampu memperbaiki perlengkapan di gym anda. Syarat keempat adalah dibukanya ruang untuk melakukan diskusi dan tatap muka. Meskipun hak melakukan penilaian kinerja berada sepenuhnya di tangan anda sebagai pemilik gym, namun untuk menjaga asas profesionalisme, maka apapun hasil penilaian kinerja yang anda peroleh, hendaknya dikomunikasikan kepada karyawan anda. Komunikasi mengenai penilaian kinerja tidak harus membatalkan hasil akhir penilaian kinerja, melainkan untuk menyelami lebih jauh motif dibalik nilai akhir kinerja karyawan anda. Hal ini juga mencegah adanya tuntutan hukum yang dilayangkan karyawan anda, apabila mereka tidak puas dengan penilaian kinerja yang anda lakukan.

Sebagai industri jasa, penilaian kinerja di usaha gym yang anda miliki juga harus dilakukan secara objektif. Paling tidak terdapat enam pertimbangan yang anda harus cermati untuk menjaga objektivitas penilaian kinerja yang anda lakukan. Pertimbangan pertama adalah perilaku karyawan, baik kepada atasan, bawahan, maupun kepada pelanggan. Selihai-lihainya personal trainer anda dalam memahami seluruh peralatan, namun apabila ia tidak dapat menunjukkan keramahan kepada pelanggan gym anda, maka hal ini harus menjadi pegangan dalam memutuskan keberlanjutan karyawan anda tersebut.

Pertimbangan selanjutnya adalah keberanian atau ketegasan anda sebagai seorang pengusaha gym. Ketika salah satu dari personal trainer yang anda miliki adalah seseorang yang memiliki hubungan kerabat yang dekat dengan anda, namun ketika hasil penilaian kinerja cenderung tidak memuaskan, maka sebagai pengusaha gym, anda dituntut untuk berani dan tegas dalam membuat tindakan. Pertimbangan ketiga adalah adanya sistem penilaian yang terstuktur, seperti halnya memberikan perencanaan, pengimplementasian, dan acuan nilai kepada karyawan di gym anda. Pertimbangan selanjutnya adalah mengeliminasi informasi yang tidak penting mengenai formulir penilaian kinerja di masing-masing departemen. Hal ini berarti formulir yang anda rancang dalam melakukan performance appraisal sepatutnya berisikan konten yang tidak rumit. Pertimbangan keenam adalah seberapa cakap anda dalam melakukan penilaian.Jika anda ingin menilai seorang personal trainer, ada baiknya anda belajar terlebih dahulu dalam asosiasi gym atau pusat kebugaran sejenis di kota anda. Dengan demikian, anda akan memperoleh gambaran yang kuat mengenai idealnya penilaian terhadap personal trainer. Di dalam penilaian kinerja, jangan pula mengabaikan prestasi personal trainer anda, misalnya dia pernah memenangi kompetisi kebugaran, atau kompetisi binaraga, dan lain-lain.

Mengingat keputusan yang akan diambil berdasarkan penilaian kinerja adalah keputusan yang penting, maka siapkan lah diri anda untuk menilai kinerja anak buah di gym anda. Sebagai langkah utama, siapkan lah data-data yang berkaitan dengan kinerja karyawan anda. Misalnya job description, kontrak kerja, atau catatan-catatan lain. Boleh juga anda menyiapkan draft tabel untuk mempermudah proses penilaian nanti. Langkah kedua, bandingkan data tersebut dengan kondisi di sebenarnya. Misalnya, sudahkah karyawan gym anda mengikuti SOP yang sudah disepakati. Apabila personal trainer diharuskan mendampingi pelanggan selama satu jam, sudahkah mereka menaatinya. Lakukan juga penilaian dan umpan balik untuk mencari tahu apabila terdapat kekeliruan selama penerapan SOP.

Sekali lagi, untuk menjaga iklim kerja tetap kondusif selama penilaian kinerja, lakukanlah penilaian dengan fair dan objektif. Untuk itu, biasakan juga untuk mendiskusikan penilaian kinerja tentang karyawan anda, bersama atasan atau bawahannya di tempat terpisah. Pertemuan ini bias dilakukan di kantor anda langsung, atau di tempat lain, agar tidak mengganggu aktivitas lain. Tentu anda tidak ingin pelanggan gym anda terganggu bukan? Setelah selesai melakukan penilaian kinerja, serahkan dan bahaslah hasil penilaian tersebut bersama karyawan anda. Sampaikan juga keputusan yang berimbas dari penilaian kinerja itu. Misalnya, kenaikan gaji, pemberian insentif, pemberian kompensasi, atau malah surat peringatan dan pemberhentian kontrak.

Memang penilaian kinerja merupakan hak prerogatif anda sebagai pemilik bisnis gym. Namun demi keberlangsungan bisnis gym anda, terimalah masukan konstruktif dari karyawan anda, agar seluruh pihak dapat menyepakati hasil penilaian kinerjanya. Jangan lupa untuk menyampaikan bentuk pengembangan karir dari karyawan anda, misalnya suatu saat personal trainer anda bisa dipromosikan untuk mengikuti kontes kebugaran atau yang lainnya.