Scroll to Top

Pastikan Kompensasi Karyawan dalam Bisnis Gym Anda

By binaraga / Published on Rabu, 18 Apr 2018 22:24 PM / No Comments / 223 views

Nah saat karyawan anda sekarang sudah bekerja pada gym sesuai posisi dan deskripsi kerjanya masing-masing, maka langkah berikutnya adalah memastikan kesejahteraan mereka selama bekerja di gym anda. Adapun langkah utama dalam mensejahterakan karyawan di gym anda, dimulai dengan mencermati aspek kompensasi. Kompensasi di sini bukan hanya berkaitan dengan upah dan gaji, melainkan juga fasilitas tambahan, fasilitas pendukung, asuransi, dan insentif. Pemberian kompensasi yang adil dan merata memiliki beberapa tujuan seperti bentuk penghargaan terhadap kinerja dan prestasi karyawan, memberikan keadilan bagi seluruh karyawan, mempertahankan karyawan terbaik atau mengurangi turnover karyawan, mendapatkan karyawan yang berkualitas, mengendalikan biaya untuk rekrutmen baru berikutnya, serta memenuhi peraturan-peraturan sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja.

Membangun Sistem Manajemen SDM Profesional di Bisnis Gym

Banyak pengusaha gym yang beranggapan bahwa kompensasi yang diberikan kepada karyawan hanyalah berupa gaji. Beberapa pengusaha gym umumnya memberikan gaji bulanan tetap kepada pegawai tetap seperti resepsionis dan security, dan upah per jam kepada personal trainer disesuaikan dengan periode training yang diberikan ke pelanggan. Terdapat pula pengusaha gym yang memberikan gaji bulanan termasuk upah per jam kepada personal trainer mereka. Seluruh bentuk kompensasi ini sah-sah saja menurut peraturan ketenagakerjaan, namun hal yang harus diingat adalah, semakin tinggi bentuk kompensasi yang anda berikan, maka semakin besar pula peluang anda mendapatkan karyawan dengan kualitas atau kompetensi terbaik.

Terdapat empat bentuk kompensasi yang bisa anda berikan kepada karyawan sebagai pengusaha gym. Kompensasi pertama adalah upah atau gaji, baik yang bersifat tarif gaji per jam, yang biasanya diberikan ke personal trainer, ataupun gaji mingguan, bulanan, atau tahunan. Kompensasi kedua adalah insentif. Insentif ini merupakan program tambahan di luar gaji, seperti misalnya bayaran lebih jika produktivitasnya berada di atas rata-rata, penjualan kartu member pelanggan gym anda meningkat, atau biaya perawatan perlengkapan gym anda bias dipangkas. Insentif tidak harus berupa uang, melainkan juga bisa berupa paket wisata, paket spa, atau paket makanan. Bentuk kompensasi berikutnya adalah tunjangan. Pada umumnya bisnis gym memberikan asuransi kesehatan dan kejiwaan baik BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan bagi karyawan mereka. Selain itu, untuk membangkitkan semangat karyawan gym anda, paket-paket liburan bersama pelanggan juga bisa diberikan, demi mendekatkan diri antara pelanggan dan karyawan. Kompensasi lainnya adalah fasilitas kantor, seperti sepeda motor dinas, keanggotaan untuk klub olahraga, dan voucher-voucher pembelian suplemen minuman berenergi.

Beberapa pengusaha gym seringkali khawatir, bentuk kompensasi yang mereka berikan, khususnya dalam bentuk finansial secara langsung, dapat membuat karyawan mereka menjadi lebih berorientasi ke materi, dibandingkan ke pelanggan. Beberapa personal trainer memang terkadang diberikan uang tips tambahan dari pelanggan mereka, jika pelanggan mampu mencapai target kebugaran yang diharapkan. Untuk mencegah hal-hal seperti ini, maka komunikasi terbuka wajib untuk dilakukan secara intensif. Namun, sejatinya kompensasi tidak hanya berbentuk finansial secara langsung, seperti gaji, insentif, komisi, bonus, atau bahkan keikutsertaan dalam kepemilikan saham. Kompensasi juga tidak sebatas terhadap bentuk finansial yang tidak langsung seperti asuransi kesehatan, jiwa, kecelakaan kerja, dan fasilitas. Banyak karyawan di pusat kebugaran juga menginginkan adanya kompensasi dalam bentuk non finansial, apabila mereka mampu mencapai target. Seorang karyawan marketing di sebuah gym di Jakarta menyebutkan bahwa mereka juga diberikan bentuk kompensasi non finansial, namun mengandung manfaat yang cukup besar. Kompensasi non finansial itu di antaranya hari libur tambahan, target-target baru, apresiasi sertifikat, atau bahkan bentuk pelatihan pemasaran gym.

Jika anda saat ini masih bingung dalam mengatur besaran kompensasi untuk karyawan di gym anda, maka terdapat beberapa solusi yang bisa ditempuh. Solusi pertama adalah dengan meninjau acuan dari upah minimum kota/kabupaten (UMK). Sudah pasti tidak ada satu pun karyawan di gym anda yang memiliki upah secara akumulatif lebih kecil daripada UMK. Solusi kedua adalah dengan melihat komparasi di gym kompetitor selevel dengan anda. Pastikan untuk menjaga talenta terbaik anda tidak pergi, maka hendaknya anda harus memberikan upah yang bersaing dengan kompetitor utama anda. Solusi ketiga, lihatlah kemampuan keuangan anda sendiri sebagai pemilik gym. Adapun yang terakhir, sesuaikanlah dengan performa kerja (kinerja) dan lama waktu karyawan anda mengabdi di gym yang anda miliki. Performa kerja yang berhubungan dengan pemberian kompensasi yang tepat, dapat diukur melalui sebuah sistem berbentuk penilaian kinerja. Pada subbab berikut, akan dibahas mengenai bentuk penilaian kinerja (performance appraisal) yang bisa membantu sistem manajemen SDM di gym anda.

Info Fitpro

FItness One

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Call Now Button